Senin, 15 Juni 2015

"Tetangga Adalah Saudara yang Paling Dekat"

Tetangga adalah Saudara Terdekat Kita

28 April 2012 07:41:18 Dibaca : 0
Tetangga adalah Saudara Terdekat Kita
-
Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita, bisa jadi bagian dari keluarga kita. Di saat kita sakit atau terkena musibah, merekalah orang terdekat yang bisa menolong. Oleh karena itu, jalinlah hubungan harmonis dengan tetangga, hindari pertikaian, apalagi tidak ingin saling mengenal. Ada kisah menarik yang kebetulan saya alami sendiri dalam bertetangga hingga perlu saya sharingkan via Kompasiana. Bukan apa-apa hanya untuk pembelajaran, bisa direnungkan dan diambil manfaatnya. Saya punya tetangga yang tidak jauh dari rumah. Dia orangnya baik, supel, namun tidak terlalu dekat dengan saya. Dia seorang ibu rumah tangga yang dititipi 3 orang putra sebut saja Bu Noto. Di dalam berorganisasi dia juga ikut berperan, baik RT maupun Dharma Wanita. Hanya saja dia termasuk wanita masa kini yang punya banyak friend di jejaring sosial, dunia maya sudah banyak menyita waktunya. Bahkan dalam suatu kesempatan pas ada kegiatan sosial di luar kota dia asik ber-bbm (chatting) dengan sahabat-sahabatnya hingga larut malam. Ketika ditanya oleh teman saya kok bisa ber-bbm hingga larut malam, dengan enteng dia menjawab,"Sudah biasa kok, ngobrol dengan teman-teman lama hingga dini hari." Kadang kala saking asyiknya dia berkomunikasi di dunia maya sehingga kurang perhatian dengan orang lain, cuek dengan lingkungan bahkan seperti orang autis, bawaanya  handphone lebih dari satu tentunya. Kebetulan karakter orangnya memang egonya agak tinggi, sehingga dalam berteman-pun tidak semua orang bisa dekat dengannya. Bagi saya tak masalah dia punya banyak friend di dunia maya, toh kita semua sudah pada tahu bahwa kita sudah berumah-tangga, sudah punya kewajiban mendampingi anak-anak dan suami. Cuma saya membatin, apa nggak salah denger nih sudah biasa chatting dengan teman-temannya hingga larut malam. Oh mungkin kita memang beda dan saya menghormati perbedaan itu... Saat libur "loong weekend" tempo hari, dia pergi luar kota sekeluarga. Saya kebetulan tidak ada acara luar kota, jadi bisa menikmati kumpul bersama anak-anak di rumah. Setelah makan malam pintu rumah diketuk sekurity dan kepala sekurity. Ketika pintu dibuka nampak mobil polisi dan seorang pencuri yang baru tertangkap tangan di pos jaga depan rumah. Kepala sekurity bilang bahwa baru menangkap pencuri yang lompat mau masuk rumah tetangga belakang rumah. Setelah digeledah ternyata ada sejumlah perhiasan yang telah diambil dari rumah lain.  Jadi pencuri itu tertangkap ketika mau masuk rumah kedua. Rumah pertama yang berhasil dikuras perhiasannya adalah rumah Pak Noto. Setelah ngobrol dengan kepala sekurity, pencuri dibawa mobil polisi untuk dimintai keterangan di Polres setempat. Seketika itu suami saya menghubungi Pak Noto via bbm, namun tak ada jawaban. Saya ikut sms menghubungi Bu Noto karena saya tidak punya nomer pinnya di bbm. Tidak ada jawaban juga. Mungkin lagi ada acara pikir saya.  Saya tak kehabisan akal, saya informasikan ke group tentang masalah tersebut, barangkali ada yang punya nomer pin Bu Noto sehingga mudah tersambung. Alhamdulillah tersambung, Bu Noto langsung telpon ke hp saya, lalu saya ceritakan seperti yang disampaikan kepala sekurity. Saya katakan juga kalau saya dan suami sudah menghubungi via bbm dan sms namun belum ada jawaban. Dia bilang hp suaminya ada di mobil, kebetulan mereka masih makan malam di luar rumah bersama keluarga. Dua hari telah berlalu, seorang teman dekat Bu Noto menghubungi saya, dia menceritakan kalau Bu Noto trauma karena rumahnya sudah dua kali dibobol pencuri. Waktu rumahnya dimasuki pencuri yang pertama dia tidak lapor ke sekurity, nah hanya selisih dua minggu rumah itu kini dimasuki lagi. Kenapa tidak lapor? Pak Noto maupun istri sepakat tidak melapor karena kekhawatirannya sendiri. Takut diomongin tetangga yang nggak bener dengan rumah tangganya, hartanya, musibahnya. Kadang orang mudah menilai orang lain ketika diuji Allah. Bu Noto ternyata tidak punya nomer saya, dia tahu informasi rumahnya telah dimasuki pencuri setelah di bbm temannya. Kemudian dia minta nomer saya pada temannya. Saya tambah jadi kaget, "Lho kok nggak punya nomer saya sih, padahal tadi saya sms juga, lalu yang menginformasikan di grup juga saya." Lalu teman Bu Noto bilang bahwa ada beberapa nomer terpaksa diremove karena sudah penuh dengan nomer teman-temannya yang jauh, sahabat-sahabat waktu SMA dan kuliah....."Walah-walah, berarti termasuk nomer saya sudah diremove juga nih.... " Astaghfirullah, bahasa kerennya remove berarti memutuskan silaturahim, memutuskan tali persaudaraan. Dalam kitab suci Al-qur'an surat Hujurat ayat 10 yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikan antara kedua saudaramu itu, dan bertawalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." Saya jadi mafhum mendengar cerita teman Bu Noto tadi, dia sekarang merasa menyesal telah meremove tetangga dekatnya. Dia mulai sadar pentingnya bertetangga. Jika hubungan dengan  tetangga baik, insyaAllah tetangga juga ikut memelihara rumahnya. Paling tidak ketika pergi ke luar kota pamit-lah dengan tetangga terdekat sehingga jika terjadi sesuatu atau ada orang yang mencurigakan, tetangga bisa tahu lebih dulu.Tetangga adalah saudara terdekat kita. Dari :http://kardopa.co.id/wp-content/uploads/2012/01/tetangga.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar